Tokoh perenpuan hebat di indonesia cut nyak dien
![]() |
jogja tribun news |
Di balik sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia, terdapat sosok-sosok perempuan luar biasa yang turut berkontribusi besar dalam melawan penjajah. Salah satunya adalah Cut Nyak Dhien, pahlawan wanita dari Aceh yang dikenal gigih, cerdas, dan tak gentar menghadapi pasukan kolonial Belanda. Cut Nyak Dhien lahir di Aceh Besar pada tahun 1848 dari keluarga bangsawan. Sejak kecil, ia sudah mendapatkan pendidikan agama dan strategi perang dari lingkungan keluarganya. Saat suaminya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, gugur dalam pertempuran melawan Belanda, Cut Nyak Dhien memutuskan untuk melanjutkan perjuangan suaminya di medan perang. Ia kemudian menikah dengan Teuku Umar, seorang pejuang terkenal yang juga melawan Belanda. Bersama-sama mereka memimpin pasukan gerilya di pedalaman Aceh. Bahkan setelah Teuku Umar gugur pada tahun 1899, Cut Nyak Dhien tetap melanjutkan perlawanan dengan semangat yang tidak surut sedikit pun, meskipun dalam kondisi fisik yang mulai melemah dan mengalami gangguan penglihatan.
Keberaniannya dalam memimpin pasukan dan keteguhannya mempertahankan Aceh membuat Belanda kesulitan menangkapnya. Ia akhirnya ditangkap pada tahun 1901 karena dikhianati oleh anak buahnya yang tidak tega melihatnya semakin menderita. Setelah ditangkap, Cut Nyak Dhien dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, dan wafat di sana pada tahun 1908. Keteladanan Cut Nyak Dhien sebagai pemimpin perempuan yang berani, sabar, dan tidak menyerah dalam kondisi terberat menjadikannya simbol emansipasi dan nasionalisme. Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional.